Jejak

Kadang aku suka berpikir.

Mungkin kalau aku tidak berhenti dan tetap rajin sampai warna kulit tak ubahnya yang lain, akulah yang berdiri di tengah sana.

Tapi kalau aku disana, maka aku tidak akan menunggu waktuku habis, menghitung bulirnya yang turun satu-persatu lalu mereka berbisik, "bangun dan hidup."

Semua opsi menggiurkan. Entah kapan aku belajar bahwa tidak semua bisa dicapai dalam waktu yang sama. Ada tahapan dan pilihan. Semua dengan nilai masing-masing yang membuat iri dan ingin.

Aku sudah memilih.











Kan?

Komentar