rela(wan)




Kata orang, hidup cuma sekali. Kita harus bisa menikmati apa yang bisa kita nikmati di saat ini, tanpa berpikir banyak-banyak.

Awalnya padahal cuma sekedar iseng dan ikut-ikut aja karena ajakan temen. Ngumpul gapernah, rapat aksi pertama cuma dua kali. Baru di aksi kedua, aslinya gue keluar. Baru mulai nyaman. Baru mulai mau ikut-ikut, meski masih terbatas dan masih merasa 'masih bolehkah?'

Kalau mengutip mb kesayangan mah, "Itu mah elu aja Bi yang bapernya lebay, kepikiran lebay. Padahal mah pada peduli aja nggak."

(Peurih)

Pertama kalinya megang kamera di event, pertama kalinya disuruh jadi dokumentasi sendirian, pertama kalinya dikasih kamera bagus dan mahal, pertama kalinya dituntut bisa (setidaknya nyoba) profesional. Pertama kalinya juga dikasih kerjaan desain gimmick. Bingung sendiri. Akhirnya sadar inspirasi logo dan tetek-bengeknya tuh sulit. Makanya desainer digajinya gede.

Banyak banget kisah pertama kalinya yang terjadi bareng EH. Banyak banget kenalan yang akhirnya jadi akrab unexpectedly. Banyak hal yang bisa diceritakan, tapi mungkin kalian nggak akan mau membacanya.

(Atau mungkin kamu yang masih nggak mau berbagi)

Terima kasih untuk pihak-pihak yang mengajak dan secara nggak langsung meyakinkan gue untuk bertahan. Untuk tidak menyerah di tengah jalan seperti nasib rela-rela lainnya. Terima kasih sudah memberi banyak kesempatan belajar. Baik dalam bentuk soft skill, sosial, organisasi, maupun kehidupan. Semuanya terjejal-jejal dalam rak memori kehidupan dalam kepala yang sudah ingin meledak saking banyaknya yang harus diingat dan dikerjakan.

Tapi untuk kalian, aku bersedia menyisihkan tempat. 

Terima kasih sudah diberi kesempatan. Semoga seterusnya masih berlanjut di kesempatan lain yang lebih besar.

Aku sabar menunggu kok :)

Komentar