Kelitik

Kadang gw nggak ngerti, sama mereka yang ribut panjang lebar terus-terusan tentang satu subjek yang sama. Di mana-mana. Like, please, ngomong sekali doang juga bisa kayaknya. Udah ngerti kok, kalau dijelaskan dengan baik, urjensinya, pentingnya, perbedaannya. Ini diulang-ulang terus. Jadi berasa overrated, dan lama-lama pada heboh cuma karena ikut-ikutan, basa-basi, dan sekedar pencitraan aja buat diliat sama masyarakat bahwa dia peduli. Padahal aslinya mungkin cuma bantuan moril yang bisa diberi. Bagus sih, tapi kita kan nggak akan kenyang atau menang dengan sekedar ucapan 'semangat' atau 'yang tabah ya'. Dengan doa iya, tapi kan selain doa juga ada bentuk usaha yang harus dilakukan.

Lagian inti masalahnya juga toh belum tentu semua tahu secara lengkap. Bukannya membela salah satu pihak atau apa, tapi selalu baik kalau kita melihat masalah dari semua sudut pandang, dan mendengar dari semua cerita. Baru bikin simpulan atau konklusi sendiri, tanpa mencoba untuk menjustifikasi pihak manapun. Itu baru yang namanya melek informasi. Bukan cuma sekadar tahu beritanya tapi nggak ngerti apa yang sebenarnya terjadi. Karena satu kejadian punya banyak cerita dari berbagai mulut, sehingga kadang yang nyata menjadi kabur akibat campur tangan individu yang ada aja jahilnya.

Sedih. Iya, gw juga sedih. Tapi tolong sedikit dibatasi. Nggak perlu terus-terusan bicara. Daripada cuap-cuap mending ikut nyumbang sesuatu.

Terus ini lagi TV. Nggak ngerti lagi isu ini mau dibesar-besarin sampe segede apa. Udah lah ya kalo misalnya udah selesai coverage hari H nya, kasih lah sedikit space buat berita lain selain isu terkait biar penonton juga melek tentang kejadian-kejadian di belahan bumi lain. Toh pengumuman hasil masih berhari-hari lagi. Napas dulu lah. No need to get ahead of yourself and declaring something that hasn't been confirmed. Nggak bakal mengubah apapun juga. Yang sudah ya sudah. Sudah usaha kan. Tinggal berserah diri sama Tuhan biar dikasih jalan yang terbaik. God is good, and God will always find the most suitable way for each one of us.

Ini sih cuma unek-unek bocah yang baru icip-icip kehidupan level 0. Mungkin masih terlalu naif buat mengerti. Atau kekurangan empati dan simpati terhadap banyaknya masalah yang melanda dunia, karena ego diri sendirinya masih terlalu besar dan minta untuk lebih diperhatikan.

Whtvr.

Komentar