Tertipu dengan judulnya? Hehehe, sengaja dong. Bukan, bukan. Saya tidak membahas tentang tim IBL Aspac disini. Saya membahas tentang Asian Pasific Tournament (alias APT, atau ASPAC Tournament) yang baru selesai diselenggarakan di Lapangan softball-baseball Pintu 1 Senayan, Gelora Bung Karno.
Kawan, sepertinya APT tahun ini diselenggarakan besar-besaran. Dan sukses besar. Karena banyak peserta datang. Dan banyak cowok-cowok tampan. Pemandangan banget deh buat yang jomblo, fufufufu...
Jadi, yah. Masa APT diselenggarainnya pake bikin stan di depa Putt Putt Golf!! Bikin panggung pula, ngundang band-band yang lumayan, hehe. Padahal pas Turnamen Softball Putri se-Asia aja nggak seheboh ini. Beda kali yaa...
Eniwei, karena gua nggak sempet nonton dari awal, sekitar tanggal 23-24 an, jadilah saya menonton finalnya saja. Itupun suma sempet nonton final minor sama , err, Senior atau Big gitu. Cuma setengahnya lagi. Soalnya saya tanding dulu sebelumnya lawan Banten, hehehe..
Final minor lumayan seru sepertinya. Pas saya nonton sih, skornya udah 2-1 untuk Indonesia Bandung (Indonesia kirim 3 tim minor, Jakarta, Bandung, dan Surabaya). Lawannya Filipino, hehehe. Imut-imut deh, anak-anak kecil itu. Tapi pitcher Bandung nggak kayak umur 11-12 an (kayaknya, setau saya minor segitu). Masa udah berkumis!! Uuugghh, nooooo!!! Tapi hebat sih pitchingnya. Salut sekali saya. Sayang, pas udah 2 out inning terakhir, dia diganti. Entah taktik rahasia tersembunyi si pelatih, atau koinnya dia habis (pitcher minor baseball dijatah jumlah pitchingnya). Akhirnya? Tentu saja kemenangan Indonesia tercinta, hohoho. Hebat sekali anak-anak kecil itu. Soalnya Junior, Senior dan Big league Indonesia semuanya GAGAL meraih kemenangan. Memalukan, hahaha. Kayak saya bisa saja...
Lalu, untuk final Senior / Big, menurut saya sih lumayan seru. CMNI Saipan lawan Guam. Tak tahu negaranya? Sama, saya juga. Cuma, pas tim Guam udah menang, mereka heboh sekali merayakannya. Padahal masih di lapangan. Tak tahu malu, hahaha. Oh well, saya juga paling-paling begitu kalau nanti menang, khukhukhu. Eniwei, sewaktu saya menonton, seorang cowok cakep nan imut kiyut manis de el el sempet duduk di samping saya sama temen-temennya. Well, not exactly next to me. Agak jauhan sih. Tapi ganteng lho, hahaha. Dan saya perhatikan, tim Guam anaknya oke-oke juga. Tapi Saipan jelek-jelek aaaaaahh.....
Setelah semua final selesai, di lapangan 2 diselenggarakan penutupan. Tapi nggak heboh. Cuma ngomong-ngomong doang. Lalu tim pemenang maju kedepan. Menyanyikan lagu kebangsaan. Yang menang untuk masing-masing league adalah :
1. Minor : Indonesia Bandung
2. Junior : CMNI Saipan (err, I think so)
3. Big (kayaknya) : Philipines
4. Senior (kayaknya) : Guam
Err, nomor 3 dan 4 bisa saja tertukar. Jangan terhasut oleh tulisan saya yang ngaco.
Lalu mereka nyanyi lagu kebangsaan, Masing-masing diiringi musik, kecuali Guam. Kenapa? Ketika saya bertanya kepada ibu saya, katanya karena Guam lagu kebangsaannya lagu Amerika. Dan katanya masih masuk apanya Amerika gitu. Tau ah.
Tapi, saudara-saudara, yang mengagetkan adalah lagu kebangsaannya Saipan. Asik banget deh musiknya. Pake ukulele gitu. Bisa buat slow dance tuh, hahaha.
Dan tentu saja, yang mendapat sambutan paling meriah adalah adik-adik kecil kita dari minor league. kan nyanyi Indonesia Raya. Ingat, Indonesia Raya. Bukan Manuk Dadali, atau lagu daerah Jabar lainnya.
Ops, panjang men. Dan pesta masih belum berakhir, sodara-sodara. Mereka ngadain gala dinner di Putt Putt. Sambil nunggu disiapin, para pemain itu disuguhi hiburan band dan tari saman dari Labschool. Ada juga games kecil yang diadai oleh si MC. Dengan bahasa inggris tentunya. Nanti nggak ada yang ngerti. Di samping itu, ada juga wahana kecil-kecilan, namanya Velocity. Peserta diikat di sebuah lingkaran kecil yang menyambung dengan lingkaran yang lebih gede sedikit darinya, lalu nanti diputar-putar. Lumayan bikin perut mual. Tapi sejauh mata melihat, tak ada tanda-tanda muntahan. Cowok-cowok itu memang hebat. Bukan hanya tampan, sodara-sodara.
Lalu, tiba-tiba si tim Filipino, entah dari league apa, ikutan manggung. Katanya mau ngedance gitu. And you know what, sodara-sodara? Mereka, yang rata-rata tampan semua, menari diiringi lagu Jai Ho!-nya Nicole Schezinger (betul nggak?). Dan itu cuma modal nekat doang. Saya bisa pastikan dari gerakan mereka yang acak-acakan, dan adanya 2 orang yang paling semangat dan menjadi panutan kawan-kawan setimnya.
Eniwei, saya nemu stan Kelontong Sihir di salah satu stan yang ada!! Hoho, berasa pengen beli semua merchandise-nya deeh. Tapi apa daya, tak ada uang. Jadi saya cuma beli sebuah pena bulu. A quill, ladies and gentlemen, A QUILL!!! Bia punya satu, huahahaha. Bangga sekali kau, Bi.
Semakin sore, acara makin ga seru, dan saya makin muter-muter keliling stan nggak jelas. Balik lagi kesitu-situ juga. Makin bete. Tak ada teman. Sementara adik kabur entah kemana. Ayah-bunda asyik sendiri. Huuh. ya sudah kita minta pulang, hahaha. Berpisah dengan cowok-cowok tampan itu, hahahaha. Dan puas melihat-lihat, khukhukhu. Mumpung jomblo. Kan masih bisa lirik sana-sini.
Pesan terakhir saya. Sodara Silmi, kemarin Sabtu tanggal 27 Juni 2009, anda meng-sms saya, bilang anda lagi di epeks (Fx) depan Senayan. Bilang lagi ada Turnamen gede-gedean, dan bertanya apakah saya ikut main atau tidak. Tentu tidak sayangku. Itu kan all male. Lalu anda kembali membalas, bertanya apakah saya nonton, berharap bisa gabung. Sayangnya saat itu saya sedang menonton KING di PIM. Lalu anda membatalkan niat anda untuk menonton acara tersebut. Percayalah, ANDA AKAN MENYESAL!!! Itu lapangan isinya cowok-cowok tampan semua, heeeeeyy. Bule-bule gitu, hahahaha. Saya aja nyesel, lho, ga nonton waktu itu.
Okay, I'm done. Panjang lho. Postingan terpanjang saya, hohoho.
Dan akan saya akhiri...
Sekarang
Dadah
Komentar
Posting Komentar